3 jurusan pertama sebenarnya sangat mirip (selain teknik komputer).
Dalam jurusan ini anda tetap menemukan algoritma, pemrograman, dan
mempelajari cara membuat aplikasi komputer, dengan penekanan yang
sedikit berbeda:
- Jurusan Ilmu Komputer lebih contoh kearah ‘sains’-nya komputer, dimana akan membahas lebih dalam tentang algoritma, konsep pemikiran sebuah aplikasi, teori jaringan, dll. Namun di ilmu komputer juga membahas praktek dengan berbagai bahasa pemrograman. Skripsi dari jurusan ilmu komputer boleh membahas sebuah teori/algoritma tertentu tanpa harus membuat aplikasinya.
- Jurusan Teknik Informatika lebih condong ke implementasi daripada teori. Disini akan lebih fokus kepada proses pembuatan aplikasi, walaupun begitu, teori juga tetap dibahas tapi tidak sedalam di Ilmu Komputer. Skripsinya anak TI wajib membuat aplikasi.
- Jurusan Sistem Informasi menggabungkan konsep komputer dengan bisnis dan management. Tujuannya sebagai ‘jembatan’ antara kebutuhan bisnis dengan aplikasi yang mesti dirancang. Contohnya seperti bagaimana berhubungan dengan client bisnis, bagaimana merancang aplikasi berdasarkan skala bisnis perusahaan, dst.
- Jurusan Teknik Komputer lebih kepada hardware. Walaupun memakai nama ‘komputer’, jurusan ini sering berada di bawah Fakultas Teknik. Ini sebenarnya mirip dengan Fakultas Teknik Elektro, namun juga akan dibahas tentang programming yang menggunakan ‘bahasa mesin’. Hardware disini lebih ke arah microcontroller, ‘chip’ atau processor komputer. Bukan bagaimana cara merakit komputer.
Khusus untuk jurusan Ilmu Komputer dengan Teknik Informatika, perbedaannya tidak terlalu banyak. Oleh karena itu pembahasan mengenai kedua jurusan ini sebih sering digabung.
Sebenarnya saya juga bingung dengan banyaknya penamaan jurusan komputer ini, yang (berdasarkan pengalaman saya dulu) tidak terlalu jauh berbeda. Sebaiknya jurusan komputer di Indonesia menggunakan konsep seperti Fakultas Hukum. Dimana semuanya masuk sebagai mahasiswa jurusan hukum, baru di 2 atau 3 semester akhir memilih penjurusan seperti ingin hukum perdata, hukum pidana, dst.
Konsep seperti ini sepertinya sudah diterapkan di ITB. Penjurusan baru akan dilakukan di tahun ke-2, sehingga setiap mahasiswa bisa tau minat dan bakatnya mau kemana.
0 komentar:
Posting Komentar